Pertandingan persahabatan antara timnas senior Indonesia proyeksi Pra Piala Dunia (PPD) 2014 dan Palestina tidak akan masuk dalam perhitungan poin FIFA. Pasalnya jumlah pergantian pemain dalam laga uji coba nanti tidak memenuhi persyaratan untuk masuk sebagai “A match FIFA” (dihitung dalam rangking FIFA).
Pada pertemuan manajer, kedua tim menyepakati bahwa dalam uji coba nanti, kedua tim boleh melakukan pergantian pemain hingga sembilan kali. “Jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan pertandingan uji coba resmi FIFA yang hanya maksimal diperbolehkan enam kali pergantian pemain. Jadi konsekuensinya, uji coba nanti tidak akan dihitung untuk penambahan rangking FIFA dan hanya dianggap sebagai laga persahabatan biasa, tidak ada poin untuk rangking FIFA,” ungkap wasit cadangan Setiono yang hadir dalam pertemuan manajer di Hotel Novotel, Surakarta, Minggu (21/8).
Keputusan itu tidak dipermasalahkan oleh ke dua kubu, karena sebelumnya asisten pelatih timnas Liestiadi mengaku bahwa pertandingan nanti bukan semata untuk mengejar poin kemenangan untuk bisa mendokrak rangking Indonesia di FIFA, tapi justru tujuan dari uji coba ini adalah sebagai bahan evaluasi bagi pemain secara individu dan permainan tim.
“Dari hasil uji coba pertama kemarin melawan timnas U-23, terlihat masih banyak kekurangan terutama dalam koordinasi antar lini, taktik individu, serta taktik strategi permainan. Terpenting kita bisa mengambil pelajaran dari pertemuan besok (hari ini), untuk perbaikan tim agar bisa mencuri poin saat laga perdana putaran ketiga, 2 September nanti, melawan Iran,” tuturnya.
Serupa dengan Indonesia, tim Palestina pun sepertinya juga tidak keberatan jika pertandingan ini tidak masuk dalam hitungan FIFA. Pasalnya, laga ini juga dianggapnya penting untuk membangun timnas Palestina yang baru, yang akan dipersiapkan untuk ke depannya. “Pertandingan ini penting untuk membangun tim yang baru. Kami optimis laga ini bisa membantu menghasilkan tim yang lebih baik lagi setelah tersingkir di PPD,” kata pelatih kepala timnas Palestina Abdalnasser S.H. Barakat.
Ide pertandingan tanpa poin FIFA ini, menurut media officer PSSI Asep Saputra, awalnya diusulkan oleh Indonesia. Alasannya karena pertandingan ini untuk mengevaluasi permainan dan timnas, maka mereka meminta banyak pergantian pemain. “Untuk uji coba resmi FIFA hanya diperbolehkan mendaftarkan 23 pemain dan enam kali pergantian, sementara Indonesia membawa 30 pemain. Maka manajer timnas mengajukan maksimal pergantian pemain yakni 11 kali,” ujarnya.
Meski tidak akan mendapatkan perhitungan poin dari FIFA, namun Sekjen PSSI Tri Goestoro meminta agar penonton tidak melakukan aksi bakar petasan, mercon, atau kembang api dalam stadion saat pertandingan berlangsung. Pasalnya, menurut dia, kalau itu terjadi, tetap berpotensi terkena sanksi AFC. “Mari ciptakan suasana pertandingan yang kondusif dari sisi pertandingan, penonton, hingga keamanan,” ujarnya menambahkan.
Pertandingan antara Indonesia melawan Palestina ini akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Senin (22/8). Kick-off pertandingan dimulai pada pukul 20.30 WIB dan disiarkan langsung oleh SCTV. Wasit yang memimpin pertandingan tersebut adalah Pechsri Mongkolchai dari Thailand. Ia akan dibantu oleh dua asisten wasit Kangram Preecha (Thai) dan Kundiloksirodom Surasak (Thail) serta wasit cadangan Setiono (Indonesia).
Pada pertemuan manajer, kedua tim menyepakati bahwa dalam uji coba nanti, kedua tim boleh melakukan pergantian pemain hingga sembilan kali. “Jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan pertandingan uji coba resmi FIFA yang hanya maksimal diperbolehkan enam kali pergantian pemain. Jadi konsekuensinya, uji coba nanti tidak akan dihitung untuk penambahan rangking FIFA dan hanya dianggap sebagai laga persahabatan biasa, tidak ada poin untuk rangking FIFA,” ungkap wasit cadangan Setiono yang hadir dalam pertemuan manajer di Hotel Novotel, Surakarta, Minggu (21/8).
Keputusan itu tidak dipermasalahkan oleh ke dua kubu, karena sebelumnya asisten pelatih timnas Liestiadi mengaku bahwa pertandingan nanti bukan semata untuk mengejar poin kemenangan untuk bisa mendokrak rangking Indonesia di FIFA, tapi justru tujuan dari uji coba ini adalah sebagai bahan evaluasi bagi pemain secara individu dan permainan tim.
“Dari hasil uji coba pertama kemarin melawan timnas U-23, terlihat masih banyak kekurangan terutama dalam koordinasi antar lini, taktik individu, serta taktik strategi permainan. Terpenting kita bisa mengambil pelajaran dari pertemuan besok (hari ini), untuk perbaikan tim agar bisa mencuri poin saat laga perdana putaran ketiga, 2 September nanti, melawan Iran,” tuturnya.
Serupa dengan Indonesia, tim Palestina pun sepertinya juga tidak keberatan jika pertandingan ini tidak masuk dalam hitungan FIFA. Pasalnya, laga ini juga dianggapnya penting untuk membangun timnas Palestina yang baru, yang akan dipersiapkan untuk ke depannya. “Pertandingan ini penting untuk membangun tim yang baru. Kami optimis laga ini bisa membantu menghasilkan tim yang lebih baik lagi setelah tersingkir di PPD,” kata pelatih kepala timnas Palestina Abdalnasser S.H. Barakat.
Ide pertandingan tanpa poin FIFA ini, menurut media officer PSSI Asep Saputra, awalnya diusulkan oleh Indonesia. Alasannya karena pertandingan ini untuk mengevaluasi permainan dan timnas, maka mereka meminta banyak pergantian pemain. “Untuk uji coba resmi FIFA hanya diperbolehkan mendaftarkan 23 pemain dan enam kali pergantian, sementara Indonesia membawa 30 pemain. Maka manajer timnas mengajukan maksimal pergantian pemain yakni 11 kali,” ujarnya.
Meski tidak akan mendapatkan perhitungan poin dari FIFA, namun Sekjen PSSI Tri Goestoro meminta agar penonton tidak melakukan aksi bakar petasan, mercon, atau kembang api dalam stadion saat pertandingan berlangsung. Pasalnya, menurut dia, kalau itu terjadi, tetap berpotensi terkena sanksi AFC. “Mari ciptakan suasana pertandingan yang kondusif dari sisi pertandingan, penonton, hingga keamanan,” ujarnya menambahkan.
Pertandingan antara Indonesia melawan Palestina ini akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Senin (22/8). Kick-off pertandingan dimulai pada pukul 20.30 WIB dan disiarkan langsung oleh SCTV. Wasit yang memimpin pertandingan tersebut adalah Pechsri Mongkolchai dari Thailand. Ia akan dibantu oleh dua asisten wasit Kangram Preecha (Thai) dan Kundiloksirodom Surasak (Thail) serta wasit cadangan Setiono (Indonesia).
Belum ada komentar "Uji Coba Timnas Indonesia Vs Palestina tak Masuk Perhitungan Poin FIFA"
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p: :q:
Posting Komentar